entah berapa banyak air mata tercurah
entah berapa beban tertumpu
entah lah
aku tau dan tak ingin tau
entah berapa waktu tersita untuk mengingatmu
entah berapa tenaga tertuang untuk menemuimu
entah lah
aku tak tau dan tak ingin tau
mengenangmu
mengingatmu
seperti awan yang menurunkan titik-titik hujan
tidak berharap manusia akan menampungnya
bahkan seenaknya manusia menyiakannya
merindumu
seperti purnama yang bersaing dengan lampu-lampu jalan
mencintaimu
seperti laron mengejar cahaya
lalu kehilangan sayapnya
tidak pernah ia sesali
menunggumu
seperti pantai menanti air pasang
jika surut
maka menanti lagi
dan lagi
mencintaimu
aku ikhlas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar